Menghitung W.A.C.C.
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi perusahaan.
Perhitungan biaya penggunaan modal adalah penting berdasar tiga alasan berikut:
1. Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan.
2. Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan lain juga memerlukan estimasi biaya modal, misal leasing, modal kerja.
Konsep biaya modal erat hubungannya dengan
konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate
of return). Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan
diterima atau ditolaknya uatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu
dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi tersebut dengan biaya
modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost of capital.
Biaya modal yang tepat untuk semua
keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (weighted
cost of capital atau WACC).Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah
pajak, karena arus kas setelah pajak
adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi.
komponen-komponen W.A.C.C
1. obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi
dari pemberi pinjaman (pemodal)
• Berinvestasi (membeli) Obligasi : meminjamkan uang
• Menerbitkan Obligasi : berhutang uang
Obligasi adalah bagian dari Efek
Bab 1, Pasal 1, Angka 5, UU RI No. 8 1995 tentang Pasar Modal, Efek adalah suatu surat berharga, yang dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, OBLIGASI, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
• Berinvestasi (membeli) Obligasi : meminjamkan uang
• Menerbitkan Obligasi : berhutang uang
Obligasi adalah bagian dari Efek
Bab 1, Pasal 1, Angka 5, UU RI No. 8 1995 tentang Pasar Modal, Efek adalah suatu surat berharga, yang dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, OBLIGASI, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
2. saham biasa dan saham preferen
A. Saham Biasa
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi
sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek
penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk
menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta
kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan.
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil
bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang
dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak
prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang
dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
B. Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih
dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan
mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga
jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan
pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
soal
1. PT XYZ dalam struktur modalnya mengeluarkan flotation cost sbb:
a. 15% dari harga pasar obligasi baru
b. $1,21 per lembar untuk saham biasa.
c. $ 2,01 per lembar untuk saham preferen
Deviden untuk saham biasa besarnya $ 2,5 tahun lalu dan diperkirakan setiap tahun tumbuh 6%. Pajak 34%. Hitung besarnya W.A.C.C jika diketahui pendanaannya sbb:
1. Bond ( obligasi ) = C : 8%, $ 1.000 par, n: 16 tahun. struktur W.A.C.C 38%
2. Preferent stock = 5000 share outstanding $ 50 par, $ 1,50 deviden. Struktur W.A.C.C 15%
3. Common stock = $ 1.200.000 struktur W.A.C.C 47%
W.A.C.C = 100%
Market price = $ 1035, pre stock $ 19, common stock $ 35
Jawab
Dik:
C = 8%
M = 1.000
n = 16 tahun
I = 1.000 X 8% = $ 80
Flotation = $ 1.035 X 15% = $ 155,25
P = $ 1.035 - $ 155,25
= $ 879,75
1. obligasi
I + (M – Nb) /n
YTM = -------------------------
(Nb + M) /2
80 + (1.000 – 879,75) /16
YTM = -------------------------
(879,75
+ 1.000) /2
= 0,0931 =
9,31%
After Tax = 9,31% ( 1- 0,34 )
=
6,14%
2. Cost Of Common
Stock
Po = $ 35
Do = $ 2,5
Flotation cost = $ 1,21
growth ( g ) = 6%
D1 = Do ( 1 + g )
= 2,5 ( 1 + 0.06)
= 2,65
D1
Ks
= ----------- + g
Po
2,65
Ks
= ----------- + 6%
35-1,21
Kcs=
0,0784 = 7,84% + 6% = 13,84%
3. Preferend Stock
Kp = $ 19
Flotaion = $ 2,01
Kp = 19 - 2,01
= $ 16,99
Kps = Dp/Pn
Kps = $1,5 / 16,99 =
0,0883 = 8,83%
W.A.C.C
Jenis % C.O.C % X C.O.C
Obligasi 38% 6,14% 2,33%
saham biasa
15% 8,83% 1,32%
saham Preferent
47%
13,84% 6,36%
100% 10,15% = W.A.C.C
Break point = dana / persentase saham biasa
= $ 1.200.000 / 15%
= $ 8.000.000
kalau laporan keuagan PT. Agung Podomoro Land, Tbk tahun 2011 dan 2012 bisa minta bantuan mencari nilai WACC nya sobat. Terima kasih
ReplyDeleteemail : marselus_budi@yahoo.com
mengapa biaya modal sebaiknya dihitung sebagai rata rata tertimbang daripada pendanaan spesifik?
ReplyDelete